Jumat, 13 Februari 2009

buat Istriku yang Shalekah...........




Aku hanya bisa ucap Alhamdullillah
Allah tlah berikan seorang Perempuan shalekah........
Allah tlah berikan seorang perempuan yang menjadi bunda anak anak penerusku.......
Allah tlah berikan seorang perempuan yang menjadi bagian dalam hidupku..........
Allah tlah berikan seorang perempuan yang mengerti dalamnya lubuk hatiku............
dan selalu ku ucap Alhamdullillah..................
Semoga engkau selalu menjadi perempuan shalekahku.........

bersepeda keliling indonesia{lanjutan 9 }


Asyiknya makan bersama dalam satu wadah besar dengan anak - anak mapala untan dan bermain trik sulap membuat keakraban dengan mereka cepat terjalin.Aku juga mencari uang tambahan dengan berjualan kartu ucapan di acara wisuda mahasiswa Untan diAuditorium dibantu Robert dan David gondrong.robert jadi sales sementara Aku mengggambar setiap pesanan yang Dia dapat.
Beruntung Aku disini memgendarai sepeda kayuh,karena di Pontianak saat ini mengalami kelangkaan BBm,kalaupun ada pasti dijual dengan harga diatas normal.
Sperti cerita beberapa teman yang mengeluhkan harga bensin bisa mencapai harga Rp.15000,- perliter.Padahal harga resmi di pom bensin hanya Rp.2.500,-.Satu harga yang jauh mahal dibanding harga durian yang aku nikmati bersama Komeng,David,dan Robert sehari sebelum Kutinngalkan Ponti.
Satu makanan khas Ponti yang belum Kunikmati yang berbahan durian hanyalah "tempoyak".Satu makanan dari durian yang diawetkan dengan garam dan biasa untuk bumbu tambahan memasak atau lansung dimakan dengan nasi bahkan dicampur dengan sambal.
Waktu terasa cepat berlalu selama di ponti,senin sore setelah mengecek kelengkapan sepeda kulanjutkan perjalanan menuju dermaga Rassau sekitar 30 km melewati jalan sempit yang beraspal rusak dan banyak tergenang air dari kota Ponti.Setelah membeli tiket kapal sungai seharga Rp.24.000,- beberapa menit kemudian David dan robert menyusul ke Rassau mengajak kerumah kakeknya,karena menunggu keberangkatan kapal masih satu setengah jam lagi.Berada dirumah sederhana bertemu dengan mbah Parto siswoyo yang sudah berumur 72 tahun dan selalu menggunakan bahasa Krama halus setiap berbicara padaku membuatku seakan masih berada dikampung Klaten."Nak,menawi sampeyan pinanggih tiyang dayak teng mergi lajeng dipun tawari punapa mawon sampeyan tampi nggih"pesan mbah Parto."Amargi tiyang Dayak,pitadhos kalih namine Kapuhunan"terang mabah Parto masih dengan logat Jawa kental.
Padahal beliau sudah puluhan tahun tinggal di kalimantan sebagai anggota Pengawas transmigran yang pertama disini.
"Kapuhunan" adalah bila kita menolak pemberian dari seseorang ,sesuatu yang buruk akan menimpa kita.Makanya mbah Parto berprsankita tidak boleh menolak pemberian orang untuk menghormati orang yang memberi.Jikapun kita menolak pemberian,kita masih harus dengan tatakrama yang berlaku bagi orang Dayak.
Jam 16.00 aku sudah memarkir sepeda di kapal ferry dengan tulisan Palung dibadan kapal yang berukuran lebih kecil dibanding kapal ferry penyebrangan laut.
Kapal mulai meninggalkan rassau menuju Teluk Betung,Kuingat jabatan erat David dan Robert disertai ucapan samapi jumpa dengan harapan kami akan bertemu kembali.
Menyusuru sungai yang penuh pohon - pohon Nipah dipinggir sepanjang perjalanan disore saat matahri membiaskan warna merah dilangit ufuk baarat serta dua ekor Elang mengepakkan sayap bercanda diangkasa membuatku seakan berada dinegeri yang damai.
Dimalam hari duduk dipinggir kapal melihat gerakkan air yang memantulkan cahaya rembulan dengan suasana sepi.Yang terdengar hanya deru mesin kapal semakinmembuat perasaan tenang dan angan ini terus memgembara mencari jawaban setiap kejadian yang menimpa dalam setiap pejalanan hidupku.Dalam benakku yakin pasti mendapat jawaban itu.
Jam 02.00 kapal sudah merapat di dermaga Teluk Betung,Aku masih bisa melanjutkan tidurku walau sebagian besar penumpang sudah turun kapal melanjutkan perjalanan dengan menyewa mobil atau ojek.......... still follow this story.........

Rabu, 11 Februari 2009

galeri photo Perjalanan Penuh makna Dan Hikmah

Buat bapa..............semoga keteguhan hati kita selalu terasah dalam setiap kejadian yang menimpa kita semua.Karena kuyakin Allah punya rencana tersendiri buat kita...........dan rencana itu selalu Indah buat kita..


Di sulawesi..ada juga tugu khatulistiwa...malah ada tanda tangan mr.Vice President Tri Soetrisno...
Labuhan Uki Minahasa yang mempesona...tak sia sia keringat mengayuh jalan terjal dan berliku saat kusaksikan keAgungan Allah dengan keindahan alamNya....benar - benar Sang Maestro tiada Tandingnya.....................

di KLABAT kubentangkan rasa kebebasanku...................
Salutku ma nenek moyang yang tlah menjadi arsitek termahir membangun Borobudur nan megah.................
Bersamamu Sobat selalu menghadirkan rasa bahagia.............
main sulap ma anak - anak di metro FM Samarinda........

sobat - sobat tak pernah kulapa saat - saat bersamamu ...................semoga kita dipertemukan kembali...entah kapan tapi harapan itu selalu ada diruang hatiku.
cewek Banjarmasin.....................

With Jason n mama bag's............dermaga Lembar Lombok.....................

PHOTO - PHOTO perjalanan yang selalu menggembirakan...tanpa beban dan bebas menikmati hidup.Walau banyak yang bilang perjalanan orang"GILA".......tapi perjalanan penuh hikmah tiada tara.Dan hanya KepadaNYA rasa syukur ini kuucapkan.


Keringatku adalah cucuran air kebahagiaanku................

dalam kesendirianpun kurasakan kedamaian yang tak kudapat dalam kebisingan.
Bertemu teman baru,sobat baru dan sodara baru begitu mengharukan hati.Mengenal ragam budaya dan khasanahnya memperkaya hati.


mengamen lewat puisi,lagu dam sulap buat sodara kita di Aceh...di pantai Losari Makassar.Walau keringat menetes,tapi kebahagiaan dan keharuan selalu terpatri dalam jiwa.
PEACE THE WORLD....................................

sobat2 ASTEROIDA dan PAHYAGAAN MANADO

Mantan penjelajah dari SINEY Sulawesi ............Mr ISRAD. AM


Satu kata - kata darimu REZA to make a wisdom to the journey....................
Antara Kehidupan ,Cinta,Keberanian,perjuangan Harga diri Bangsa,Tekad,pesona tlah melekat dalam diriku sbagai Jiwa Petualang..........................................Tanah,Angin,Hujan,Debu berserta Dedaunan yang membasuh tubuhku dalam setiap Perjalanan memaknai arti lahir dari kehidupan anak manusia...
Hati para petualang dalam setiap persahabatan kepada kawan menjadi satu dimataku.......
PUISI DARI ADIKKU YANG CANTIK........................DIMANA ENGKAU SEKARANG DIK "NURHASANAH"
PERJALANAN MEMBAWA PENGALAMAN
MELANGKAH MENCARI KAWAN
MENGEJAR KERIDHOAN SANG ILLAHI
MENJELAJAH SELURUH PELOSOK
SUSAH SEDIH MENJADI SATU
MELAHIRKAN KEBEBASAN
KARENA KEMAMPUAN YANG TAK TERDUGA
KINI KAWAN TAK TERHITUNG
NAFAS LELAH JUGA MENJADI TEMAN
TAPI SEMANGAT HARUS SELALU TETAP MEKAR''..............

semoga adik selalu dalam lindungan Allah SWT.........dan kita dipertemukan kembali.....
Bunaken memang indah....snorkling pagi hari melihat bias bias sinar matahari dalam kedalaman air laut ditemani aneka binatang laut yang mempesona.


Semoga perjalananku selalu memberiku semangat dalam menjalani hidup...walau aku tahu hidup penuh liku............................hidup adalah Anugerah dari Allah.

Selasa, 10 Februari 2009

naik Km.SENOPATI NUSANTARA


Turun dari kapal Kelud Aku masih harus menunggu lagi untuk melanjutkan perjalanan ke Pontianak.Dari informasi seorang petugas syahbandar jadwal kapal Senopati Nusantara tujuan Pontianak masih dua hari lagi.Kugunakan waktu menunggu untuk mencari tambahan uang dengan melukis pesanan lukisan dari beberapa pegawai Syahbandar dimana Aku menginap.Aku tidak bisa pergi terlalu jauh dari Kantor Syahbandar karena kemungkinan Aku naik kapal - kapal barang yang menuju Pontianak sewaktu - waktu dengan bantuan dari Syahbandar.
Sabtu 24 Juli pagi dapat kepastian ada kapal menuju Pontianak.Setelah mendapat surat rekomendasi dari Kepala Syahbandar dan meninggalkan lukisan yang Kugores tadi malam sebagai ucapan terimakasih.Sore hari Kunaikkan sepeda ke area parkir dalam kapal Senopati Nusantara yang kecil seperti kapal ferry di jalur Bali - Lombok.Menjelang maghrib kapal mulai meninggalkan dermaga yang penuh dengan peti kemas yang berjejer dan tersusun disetiap jengkal tanah di dermaga.Lampu - lampu terlihat terang benderang dilihat dari kapal yang semakin jauh meninggalkan pelabuhan terbesar di pulau Jawa,seperti melihat lampu - lampu di arena pasar malam.
Untuk pertama kalinya Aku mabuk laut diatas kapal yang sering goyang terkena hantaman ombak yang besar.Padahal aku sering naik kapal seukuran ini dipenteberangan dari Padang Bay menuju Lembar Lombok.Mungkin karena kondisi fisikku yang melemah setelah dua hari kurang tidur mengerjakan beberapa lukisan dan bermain trick sulap di kantor Syahbandar.Beruntung aku hanya mengalami muntah sedikit dan cepat pulih setelah istirahat dibangku dekat wc yang jika dibuka pintunya tercium aroma tak sedap.Karena hanya itu satu satunya bangku yang kosong.Walau istirahat dibangku luar yang tak beratap dan angin terasa dingin dikulit,Aku bisa berbaring tanpa gangguan penumpang lain yang lebih memilih di dek beratap. Dua hari dua malam bermain trick sulap membuatku mudah bergaul dengan para penumpang yang ingin belajar sulap.bahkan mereka sering menawari atau mentraktiku makan atau minum kopi.Menikmati indahnya cahaya rembulan yang membiaskan cayah gerlap di atas gelombang - gelombang air laut samudera Jawa dari dek paling atas.
Satu - satunya yang mengusik ketenangan saat menikmati kesendirianku diantara penumpang yang sudah terlelap tidur.Sepasang anak manusia yang ingin melepas hasrat tertua manusia,selain makan dan minum"hasrat nafsu sex."
Dari gerak bayangan dan suara lenguhan terdengar dari jarak tempat ku berbaring walau suara debur ombak juga terdengar ditelinga.Tapi Aku bisa membedakan suara deburan ombak dengan suara birahi sepasang orang yang sedang oral sex.Mungkin mereka termasuk orang - orang yang selalu ingin mencari sensai - sensai sexual .Di atas kapal yang berlayar dengan suara deburan ombak dan angin laut bertiup kencang,bisa membuat mereka puas menikmati sex.Aku yakin mereka melihatku saat Aku berdiri dan turun pindah ke kabin dimana banyak penumpang tidur berjejer seperti ikan pindang.
Kondisi kapal ini jauh berbeda dengan kapal Kelud,disamping ukuran.Kapal Senopati Nusantara tidak dilengkapi theatre mini,atau tempat hiburan lainnya.Penumpang tidur seadanya dengan alas tidur seadanya juga.Walau pihak crew kapal juga menyediakan alas tidur dengan uang sewa Rp.10000,-,para penumpang lebih suka membeli alas tidur dari kain bekas karung beras yang dijahit seperti tikar.Namun begitu makanan yang disediakan lebih layak daripada kapal Kelud.
Karena kapal kecil setiap datang ombak besar terasa sekali goyangannya,kulihat banyak penumpang yang mabuk karena tidak kuat menahan mual di perut.
Senin 26 Juli sehabis sholat subuh kapal sudah merapat di dermaga Pelabuhan Pontianak.
Kayuhan pertamaku di tanah borneo menuju Universitas Tanjungpura menemui teman - teman Mapal Untan.Sambutan penuh persahabatan kuterima dari dari mereka persis dengan sambuatan dari teman - teman Kompas USU Medan,sambutan sesama orang "Gila."Di kota Khatulistiwa yang sebagian besar penduduk masih menggunakan bahasa melayu yang terdengar seperti bahasa yang digunakan orang - orang Malaysia.Aku bisa menikmati tempat - tempat menarik diantar teman - teman Untan.Tugu Khatulistiwa,satu tempat yang wajib dikunjungi pelancong sepertiku yang baru sekali ini berkunjung di kota yang terasa panas do siang hari.Sebuah tugu tempat dimana titik "Kulminasi"berada.Pada tiap tanggal 21 - 23 Maret dan September jam 12.00 jika kita berdiri di area tugu tidak ada bayangan samasekali,karena sinar matahari tepat diatas kepala kita.
Menikmati es Aloevera disiang yang panas menjadi salah satu minuman kesenangan baru selama disini.Es manis berwarna hijau berisi potongan daging batang daun lidah buaya diiris kecil terasa lezat di lidah.
Menyusuri kampung ditepian Sungai Kapuas dengan berjalan kaki diatas "Gertak" sebuah jembatan kecil memanjang terbuat dari kayu sepanjang kampung.Atau menyewa sampan menyusuri Kapuas di sore hari sebelum matahari tenggelam dan melihat anak - anak berenang disungai yang berwarna kecoklatan selalu membuat perasaanku seakan tidak ingin aku meninggalkan Pontianak.
"Bang Gun,belum diakui ke Ponti klo belum mandi dan minum air Kapuas!"kata Azizah seorang anggota Mapala Untan dengan logat Melayunya yang khas.
"Tu jak syaratnya di akui jadi orang Ponti!" jawabku menirukan logat Melayunya ,dan langsung melepas kaos kemudian meloncat ke sungai seperti anak - anak kecil yang berenang disekitarku.
"Bang gun memang gila!"teriak Azizah.Kemudian beberapa teman mahasiswa ITB yang sedang melakukan expedisi di Kalimantan juga ikut terjun di sungai yang banyak kapal - kapal mermotor melintas diarus yang sedikit deras.......

Sabtu, 07 Februari 2009

bersepeda keliling indonesia{lanjutan 8 naik KM.KELUD" PELNI "}


Satu kejadian yang selalu kuingat waktu pergi ke counter Eiger bareng Edrol sehari sebelum meninggalkan kota Medan. Pinggir jalan sebelum counter,sebuah mobil melaju kencang dan kaca spion menyerempet mengenai siku kananku.Beruntung Aku tidak mengalami luka serius yang bisa mempengaruhiku untuk mengayuh sepeda.Edrol yang asli orang Batak sebenarnya mau marah pada sopir,jadi mereda emosinya setelah melihatku mengambil kaca spion yang patah dan terjatuh.Aku berjalan mendekati mobil dan kuberikan kaca spion ke sopir sambil bilang"lain kali hati - hati kalau menyetir."ucapku dengan senyum.Ucapan "Maaf dan Terimakasih sudah cukup bagiku daripada memperpanjang masalah dengan sopir yang sudah mengakui kesalahannya.
"Untung,mas Gun gak knapa- knapa!tadi hampir aja aku marah ma sopirnya,liat mas gun kayak tadi malah gak jadi marah."kata Edrol setelah mobil sudah menjauh."Klo orang sini yang kayak tadi,udah hancur tu mobil mas!"tambah Edrol.
"He he he,gak papa mas" aku ketawa kecil mendengar kata kata Edrol.
Selasa 8 Juli 2006 bangun lebih awal,mengecek sepeda karena hari ini jam 13.30 aku akan melanjutkan perjalanan naik kapal menuju Tanjung Priok kemudian ganti kapal langsung ke Pontianak.kain ulos dari edrol,photo - photo dari Bebe,kain kecil dari Marully dan 6 buah korek api dari si "Gila" farid,adalah tanda persahabatan dan persaudaraan.35 km mengayuh menuju pelabuhan Belawan di temani Farid yang bersepeda motor dijalanan yang padat dan setiap orang menoleh kearahku seakan sebagai tanda perpisahn dengan kota Medan.
Sesampainya di pelabuhan,sudah penuh para calon penumpang dan pengantar dengan tas - tas atau kardus - kardus besar bawaan mereka.Setiap memasuki pintu masuk ruang tunggu bawaan harus ditimbang dan dikenakan biaya tambahan jika melampaui batas maximum yang ditentukan.Mungkin aku juga akan membayar biaya tambahan jika sepedaku juga ditimvbang.Beberapa petugas yang memeriksa tiket melihat sepeda bertuliskan Keliling Indonesia dibox langsung mempersilahkanku masuk ruang tunggu tanpa harus menimbang.Satu hal yang tidak Aku bayangkan sebelumnya jika aku harus menaikkan sepeda dengan beban yang lumayan berat keatas kapal dijalur tangga yang sempit dan tinngi.Aku hanya berpikir memasukkan sepeda diruang parkir seperti kapal - kapal ferry yang sering aku tumpangi.Beruntung ada bantuan Pak Rajaguguk seorang security yang aku kenal saat membeli tiket di kantor Pelni.Dengan mengangkat bagian belakang sepeda memudahkanku memasukkan ke kapal Kelud yang berukuran besar.Pengalaman naik kapal Pelni selama 3 hari 2 malam mungkin terasa membosankan jika aku tidak punya aktifitas.Dengan bermain trick sulap memudahkanku untuk mengakrabkan diri dengan penumpang - penumpang disekitarku.Tidur beralaskan matras dilantai dekat pintu pembuangan sampah yang banyak kecoak - kecoak kecil yang terkadang masuk kedalam baju.Belum lagi aroma tumpukan karung yang berisi bawang merah didekatku terkadang begitu menyengat.Dan di pagi hari sebelum subuh aku harus bangun dan memindahkan sepeda,karena pintu akan dibuka untuk membuang sampah.Aku hanya berfikir"Kenapa kapal Pelni yang sudah tahu peraturan pelayaran yang melarang setiap kapal membuang sampah non organik dilautan tetap membuang sampah - sampah plastik yang tidak bisa si urai menjadi makanan bagi biota laut.Sungguh satu hal yang memprihatinkan bagi kredibilitas pelayaran indonesia yang terkenal dengan nenek moyang pelaut.
Jam 08.00 melihat antrian penumpang mengambil jatah ransum makanan,dengan menu nasi putih berlauk sayur kacang polong yang terasa hambar dan telur dadar yang lebih banyak campuran tepungnya.Aku sering melihat dan mendengar keluhan penumpang dengan menu yang disediakan kru kapal.Bagiku,daripada membeli makanan direstoran atau makanan yang ditawarkan kru kapal berkeliling seperti pedangan asongan dengan harga berlipat,memding makan menu yang ada.Terkadang beberapa penumpang yang baik hati menawarkan lauk yang lebih layak untuyk dimakan yang mereka bawa sebagai bekal.Karena mereka sudah tahu kondisi makanan yang disediakan kru kapal.Selain mengammbar di dek atas,Aku jga bisa menikmati acara musik live show direstoran kapal,atau dengan membayar rp.10.000,- menonton film spiderman 2 di theater mini,tapi dimalam hari lebih banyak memutar blue film.Berada dikapal klas ekonomi dengan tiket Rp.205.000 - aku memang tidak berharap ada pelayanan istimewa.Jadi Aku bisa menikmati apapunyang disediakan pihak kapal.Yang membuatku sedikit kecewa,mungkin sewaktu membeli tiket di kantor Pelni Medan.Saat mas Farid yang mengantarku meminta potongan harga dengan pertimbangan Aku yang sedang dalam perjalanan Bersepeda Keliling Indonesia.Tapi jawaban ketus dari petugas yang kami terima."Mas disini tidak bisa memberikan potongan harga ,apalagi tiket gratis!"kata petugas dengan wajah serius.Farid yang merasa tidak puas dengan jawaban itu langsung meminta surat - surat jalanku dan menunjukkan kestaff tadi dan berkata,"Pak,temanku ini benar - benar melakukan perjalanan keliling Indonesia naik sepeda!"berusaha meyakinkan staff Pelni.
"Mas kalau mau potongan atau tiket gratis harus punya rekomendasi dari kantor pusat di Jakarta!"sebuah kata - kata terlontar dari staff yang memerahkan telinga Farid.
Aku juga tidak habis pikir bagaimana aku dapat potongan harga jika harus mencari rekomendasi dari kantor pusat di Jakarta,sementara tujuanku sekarang kearah Tanjung Priok.
menghindari perdebatan Farid yang mulai terlihat emosi dengan Staff Pelni,kutarik tangan Farid dan kukatakan"Mas aku beli tiket apa adanya aja,gak usah minta potongan harga apalagi minta tiket gratis!"
Aku paling tidak senangn dengan perdebatan yang tidak ada ujung pangkalnya.
Kukeluarkan uang dari tas,Kubayar tiket dan segera keluar dari kantor Pelni walau melihat Farid masih dengan rasa ketidakpuasannya.
Kamis 22 Juli jam 18.30 kapal sudah menepi di Tanjung Priok.Kapal yang selama pelayaran terlihat tenang,saat ini begitu gaduh dengan teriakan penumpang yang berdesak - desakan saling dorong membawa bawaan yang besar besar ingin cepat keluar dari pintu kapal yang terlihat kecil dan sempit.Kupilih keluar paling akhir dengan mengunci sepeda di pipa besi yang ada di tembok kapal.Duduk santai sambil melihat orang sibuk dengan ke-Egoisan mereka masing - masing.Tidak lama aku duduk ,Kulihat seorang ibu yang seumuran ibuku tertatih tatih membawa barang berat sendirian dikerubungi beberapa kuli pelabuhan yang kelihatan memaksa untuk membawa barang bawaannya.Sementara si ibu tadi ingin membawa barangnya sendiri.Seorang ibu yang beberapa hari ini selalu menawarkan kopi atau lauk pauk padaku selama perjalanan di kapal.Dia baru menerima tawaranku untuk membawakan sebagaian tas yang berat karena sudah merasa mengenalku.Saat iku berdesak - desakan Aku merasa jadi bagian orang Egois yang berusaha melindungi ibu tua tadi sampai lantai dermaga.Ucapan terimakasih darinya terdengar ditelinga saat Aku berlari naik kekapal lagi mengambil sepeda yang kutinngal tadi.Aku turun dengan sepeda ketika suasana benar - benar sudah sepi tanpa ada teriakkan penumpang yang berdesakkan seperti tadi...................................Kapal PELNI Yang memprihatinkan..................
ikuti terus aja.........................

Kamis, 05 Februari 2009

PUISIKU.......................


DALAM KESENDIRIANKU....
Saat debu -debu menempel dibadan
Saat angin menerpa wajah
Saat hujan mengguyur tubuh
Saat deburan ombak iringi...Kayuhanku....
Kurasa Kedamaian Abadi
DALAM KESENDIRIANKU....
Saat Kulihat kepak Elang di udara
Saat Kucium aroma tanah
Saat Kurebah di pasir pantai
Saat Kulihat redup matahari digaris cakrawala laut
Saat istirahatku....Kurasa Kedamaian Abadi........



Debuku...Mata pedihku...
Panas matahariku....
Peluhku......
Tanjakkanku...Kerikil tajamku...
Lumpurku.....
Peluhku......
Hujanku....
Nikmatku....
Anginku....
Damaiku...
Impian dan Khayalku..
hidupku...Ada dalam alunan shymponi Klasik KeAgunganNya............

Rabu, 04 Februari 2009

bersepeda keliling indonesia{lanjutan 7 }




Untuk pertama kali aku bisa bertemu teman - teman Mahasiswa Pecinta Alam di Universitas Sumatera Utara.Sambutan sobat - sobat Kompas USU dengan keramahan khas setiap pecinta alam membuatku bagai tamu istimewa.Suasana meriah penuh canda tawa disekretariat bersama sobat - sobat yang sama - sama "Gilanya",membuatku lebih lama berada di Medan.Aku juga mengenal seseorang yang menurutku "Aneh"hampir setiap hari dia mengajakku kemanapun dia pergi.Mungkin dia salah satu orang "GILa" yang kujumpai di perjalananku."Farid"sebuah nama dia sebut saat memperkenalkan diri dengan logat Jawa Timur yang masih begitu kental walau sudah bertahun - tahun berada di Medan.Teman - teman sering memanggil orang yang berkacamata dan berperawakan tinggi ini sengan sebutan Mr.Kondom.Karena Farid sering membagikan kondom gratis ke para PSK yang mangkal dijalanan kota Medan.Aku juga sempat ikut membagikan kondom gratis ke para PSK saat dia melakukan tuga nya sebagai penyuluh kesehatan Reproduksi di Organisasi Sahiva,salah satu organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang pencegahan dan penanggulangan AIDS.
AKu ama Farid juga mendatangi beberapa tempat yang sering digunakan anak muda Medan menghabiskan malam,salah satunya daerah Warung Harapan.Duduk diwarung tenda menikmati just terong belanda yang manis sedikit asam sambil mengamati tingkah laku pengunjung.Seperti orang yang melakukan observasi tentang prilaku sex anak muda Medan."Cak,lihat cewek - cewek sexi diseberang sana!"sambil menunjuk kearah warung yang penuh cewek - cewek berpakaian sexi."Mungkin salah satu dari mereka bisa diajak kencan semalam,"imbuhnya.Sering Kulihat waria - waria yang juga berpakaian minimalis nan memgoda berjalan genit sambil menghisap rokok didepan meja kami.Karena meja yang dipilih Farid berada persis dekat perempatan jala,dan diseberangjalan ada sebuah bangunan yang didepan pintu gerbang masuk tertulis WC Umum.Setiap menitnya pasti ada yang masuk dan keluar,anehnya yang masuk biasanya berpasangan dan beberapa menit kemudian mereka keluar bersama - sama lagi."Cak,wong -wong iku padha ngesex kilat ,ya?" tanyaku ke Farid yang dijawab debgan sepatah kata"Mungkin!"dengan mimik wajah meng-iyakan.
Aku juga berusaha menepati janji mengunjungi kantor OIC"Orang Utan Information Centre".Ku goreskan gambar karikatur orang utan untuk majalah yang akan diterbitkan oleh salah satu organisasi perlindungan orang utan Sumatera.
Berkunjung ke FHI-ASA Provincial Officer North Sumatera di lingkungan kantor Gubernuran atau diajak kepertemuan lembaga donor US ID di ruang BKKBN semakin membuatku tahu kegiatan - kegiatan orang "Gila" satu ini.Yang "Cuek"dalam berpakaian tapi tidak bisa cuek dengan ketidakadilan.Seperti saat kami berpakaian surjan dalam pertemuan NGO se _Sumatera Utara dengan lembaga donor US ID,padahal semua undangan yang datang berpakaina rapi dan formal.
Menunggu jadwal kapal ke Tanjung Priok kemudian lanjut ke Pontianak setelah mendapat kepastian ada larangan untuk masuk Aceh karena faktor keamanan dari pihak aparat Medan.Mereka memberi informasi 2 tahun lalu ada peseda dari Eropa yang tertembak mati dalam perjalanan menuju Aceh.Dan berita di televisi beberapa hari yang lalu ada penembakkan diperbatasan,dengan korban dua orang guru tewas tertembus peluru anggota GAM.Dengan berat hati kubatalkan masuk Aceh,walau sebenarnya ingin sekali menginjak tanha Bumi Serambi Mekkah.Apalagi mendengar gurauan Bram salah satu anggota Kompas yang mendapat tugaske Aceh untuk menghadiri pertemuan Mahasiswa Pecinta Alam ."Mas,Gun aku mu ke Aceh dulu ya,klo mau bareng aku aja,naik kapal!"dengan senyum penuh kemenangan.Karena sehari sebelumnya aku buat Bram dab Sejo iri dengan ceritaku tentang asyiknya mendaki gunung Rinjani.
Dengan nada yang masih membuatku iri Bram berucap"Ntar ,tak bawain oleh -oleh sekarung ganja ,ya mas!"Kemudian tawanya masih saja terdengar sambil menulis kata- kata dibuku harianku yang kuberikan untuk sekedar dicorat -coret sebagai kenangan sebelum dia berangkat ke Aceh esok paginya.
Satu - satunya yang bisa mengobati rasa kecewakukarena tidak bisa masuk aceh mungkin bermain billyard dengan Bang Deni yang asli orang aceh yang ramah atau makan mie Aceh yang lezat.Nonton konser Perterpan yang ingin memecahkan record Muri dengan konser 6 kota besar di Indonesia dalam tempo 24 jam dilapangan Banteng Medan bareng Manto yang kemana -mana membawa kamera Nikon f 801s,satu kamera yang saya impikan dari dulu.Melihat orang - orang bermain ice skitting di Sogo Mall atau main ke counter Eiger yang dikelola Dejo dan Aman menjadikan menunggu jadwal keberanglatan kapal seolah tidak terasa..............................tetap aja ikuti lanjutannya..ya